Dua kata itu sangat sering terngiang di dunia kerja..
Mestinya kedua hal tersebut berdampingan. Karyawan memiliki Loyalitas yang tinggi pada perusahaan dan perusahaan juga memiliki kebijaksanaan yang dapat membuat karyawan merasa betah dan serasa menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri.
Tapi apakah seperti itu yang terjadi di dunia kerja.. mmm mari kita lihat suatu cerita sederhana berikut…
Si Badu bekerja pada Perusahaan X, karena banyaknya pekerjaan menuntut dia selalu lembur setiap hari 2-3 jam. Tetapi Badu tidak pernah mendapat lembur, kenapa ???? karena perusahaan lagi perampingan karyawan dan lemburnya Badu bukan karena banyak order, tetapi merangkap kerjaan rekan yang telah keluar tanpa penggantian karyawan.
Hal tersebut sudah berjalan 6 bulan.. Istri dan anaknya sudah terbiasa dengan kepulangan badu yang setiap hari terlambat karena lembur gratis .. ups salah Loyalitas pada perusahaan.
Apakah Badu Protes …..??? Engga sih, tapi dongkol kali ada ya di hati (6 bulan lembur gratis .. ). Pernah juga Badu bertanya “Pak apa tidak akan mengambil karyawan? Atau mungkin ada hitungan lembur buat saya.. setiap hari lembur pak..,sudah 6 bulan”
apa jawaban sang atasan?? “Badu kamu sebagai karyawan mesti mendukung perusahan, tunjukan Loyalitas kamu pada persusahaan .. dan bla..bla..bla segudang bahasa birokrat keluar yg membuat Badu semakin pusing.. “ Duit ga dapat malah dapat Ceramah Gratis yg bikin puyeng, kesimpulannya lembur gratis terus berjalan.
Suatu hari Badu terima gaji.. tapi kok rasanya ada yg salah ya.. hitung lagi dan lagi .. eh ternyata kurang, Bertanyalah Badu.. “Bapak gaji saya kurang”
“mmm sebentar badu saya lihat” dengan wajah serius sang atasan memeriksa data dan..”Nah Badu bulan ini kamu terlambat 2 x ke kantor, Hari senin kamu terlambat 1 menit, besoknya kamu terlambat 1 menit.. makanya kamu di potong”. Badu termenung sebentar. Dengan lemas badu berkata “Pak saya kan Cuma terlambat 2 kali dan itu tidak lebih dari 2 menit.. itupun anak saya sakit pak, apakah tidak ada kebijaksanaan perusahaan ?? Cuma 2 menit pak”
“Badu terlambat tetaplah terlambat, mau satu menit atau satu detik kamu sudah melanggar aturan.. dan itu ada sangsinya.. “ dan seperti biasa sang atasan menambah ceramah yg tak jelas mengenai dedikasi dan Loyalitas yang membuat loyo karyawan ..
Nah dari kisah itu Loyalitas & Kebijaksanaan seperti dua sisi mata uang yang tidak pernah bisa berdampingan… J
Umumnya saat perusahaan dan atasan sibuk berbicara Loyalitas karyawan maka saat itu lah kebijaksanaan perusahaan pada karyawan mulai luntur.. dan kenyataan yg tidak mau mereka terima, sebenarnya saat itu sudah mulai timbul ketidakadilan pada karyawan dan sikap ingin meraup keuntungan tanpa ngeluarkan biaya *Prinsip ekonomi yg salah kaprah*
Buat Para pengusaha yg blom ngerti usaha.. dan para pimpinan yg bisanya mimpi..
Jangan pernah menuntut Loyalitas pada karyawan secara berlebihan.. tetapi mintalah tanggungjawabnya sesuai hak yang telah mereka terima..
Karena lambat laun Loyalitas akan menjadi Loyo komunitas … jika itu terjadi silahkan tunggu saat kehancuran perusahaan, karena rasa memiliki telah hilang pada diri karyawan..
Smoga bermanfaat..
Khususnya Buat aku “Asep Syaifudin” 🙂
Filed under: corat-coret | Leave a comment »